Jumat, 21 Agustus 2009

Hati dan Pikiran Ini..


memimpin tidaklah semudah seperti yang ku bayangkan di saat2 aku belum benar2 memimpin, ada 2 aspek yang sangat bertentangan dalam pengambilan keputusan ini. aspek pertama adalah hati kemudian aspek berikutnya adalah rasionalitas. bahkan dalam penjelasan dan penyampaian keputusan pun harus tepat sasaran dan sama sekali tidak terdengar klise. Pemimpin memang harus mengerti segala sesuatu yang dia pimpin mulai dari A hingga Z, ikut turun kedalam situasi yang dipimpin, serta ikut merasakan perasaan dan lelahnya menjadi mereka yang mengikuti alur kepemimpinan kita.
aspek hati dan aspek rasionalitas harus imbang, disinilah tingkat kesulitan saat harus mengambil keputusan dengan menyeimbangkan porsi hati dan porsi otak.

hati itu selalu menyangkut perasaan, melibatkan privasi, melihat seseorang dari sudut pandang pribadi, mengedepankan rasa emosional.
rasional itu selalu menyangkut keadilan, mengedepankan profit, memangkas diri menjadi seorang yang tegas dan sedikit kejam, meminimalisir toleransi, dan dekat dengan sebuah managerial yang profesional.

Allah selalu mengajarkan banyak hal padaku, lewat hembusan angin sore, pada tetesan keringat dan air mata, pada jiwa yang rapuh, serta pada kecupan seorang ibu sejak pertama kali diri ini berteriak sejak umurku baru 0 detik hingga sekarang 28 tahun lebih jutaan detik lamanya. Allah mengajarkan agar aku menjadi seorang pemimpin yang bijak, bahkan sejujurnya aku masih mencari apa sebenarnya yang Allah inginkan kepadaku untuk menjadi apa. meski aku terus mencarinya dan berharap bahwa aku sudah melakukan apa yang Allah inginkan kepadaku. Ya Allah, segelintiran sikap kepemimpinan ini sungguh aku ingin jalankan sesuai dengan perasaan dan rasionalitas yang benar-benar matang, benar-benar tidak berat sebelah. dan benar-benar menjadi pemegang amanahmu yang baik. sementara aku masih memimpin, sementara aku masih terus mencari keputusan yang terbaik demi mewujudkan amanah yang engkau berikan.

Tidak ada komentar: